Toad - Mario World Link Select

Selasa, 20 Oktober 2015

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

CARA MENGGUNAKAN pH-METER

Keasaman (pH) larutan dapat diukur kadarnya memakai pH meter. Alat ini bisa menguraikan derajat taraf keasaman dengan skala 0 sampai 14. Satuan pH biasa dipakai sebagai indikator buat menentukan suatu zat itu bersifat asam atau basa. Jika larutan atau zat punya derajat keasaman di bawah skala 7, maka disebut asam.
Namun, jika skala menunjukkan angka di atas 7, maka disebut basa. Dalam menentukan asam atau basa ditentukan oleh komponen hidrogen. Sesuatu yang bersifat asam, konsentrasi ion hidrogennya lebih besar dibanding ion hidroksida.
Sementara itu, jika ion hidroksida lebih tinggi dari ion hidrogen, zat tersebut bersifat basa. Sifat asam dan basa ini masing-masing punya kegunaan tersendiri. Jika diterapkan pada kondisi dan situasi yang tepat, asam dan basa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Pernahkah mendengar kasus kriminal yang menyebutkan ada orang menyiramkan larutan asam kepada orang lain? Dampak yang muncul ialah kulit menjadi teriritasi hebat.
Kulit menjadi melepuh dan bahkan sampai daging di bawah kulit rusak. Tapi, tahukah Anda? Lambung manusia memiliki larutan asam yang sangat kuat dan disebut HCl (asam klorida).
Kadar keasamannya bahkan menunjukkan skala 1 hingga 2. Artinya, larutan ini begitu kuat keasamannya. Hebatnya, HCl dapat bertahan di dalam tubuh tanpa melepuhkan lambung. Fungsi HCl ini ialah buat membunuh kuman yang ikut masuk bersama makayang. Inilah contoh bahwa keasaman sangat bermanfaat dengan melihat situasi dan kondisi.
Pada percobaan laboratrium, larutan HCL dapat melarutkan logam alumunium. Zat asam maupun basa punya ciri sendiri. Pada asam yang lemah, jika dirasakan akan terasa masam atau kecut (jawa). Buah jeruk atau minuman yang asam ialah contoh dari basa lemah.
Kalau dalam posisi kuat, larutan asam menyebabkan kuit menjadi rusak dan mampu menjadi korosi pada logam. Misalnya menimbulkan karat, melubangi kain dan kayu, dan sebagainya. Larutan asam juga dapat mengantarkan arus listrik. Saat diuji dengan kertas lakmus, waryangya berubah jadi merah.
Sementara itu, zat basa yang lemah punya karakteristik khas terasa getir kalau dirasakan. Pada basa lemah juga cenderung licin. Sifat basa dapat menjadi emulsi terhadap minyak. Contohnya yaitu sabun, yang dapat mengangkat minyak dengan mengikatnya dan terlepas dari benda yang ditempelinya. Kasusnya seperti menghilangkan minyak di paras dengan sabun pembersih muka.
Zat basa murni biasanya akan memadat berbenuk kristal. Pada zat basa yang derajatnya tinggi atau kuat, sama bahayanya dalam membuat luka di kulit. Kalau dicek dengan kertas lakmus, akan memunculkan rona biru.
Pemakaian kertas lakmus memang dapat mendeteksi derajat keasaman.
Namun, kertas ini kurang mampu memberikan keakuratan dalam pemeriksaan. Keberadaan pH meter dapat menggantikan fungsi kertas lakmus dengan lebih baik. Pasalnya, pH meter langsung menunjukkan derajat keasaman dengan penunjukan jarum yang ada alat. Penghitungan dengan pH meter dapat berlangsung dengan akurat.



Kertas lakmus

Seluk Beluk pH meter
Alat pH meter sebenarnya cukal bakalnya sudah dimulai sejak lama. Kala itu, di tahun 1906, pH meter sistem elektrik ditemukan pertama kalim oleh Max Cremer. Cremer mencoba melihat interaksi antara ion hidrogen dengan arus listrik.
Ternyata, percobaannya membuah hasil. Cremer melihat terjadi tegangan listrik dari hubungan aktivitas ion hidrogen yang dihubungkan ke sebuah sel. Dalam percobaan itu perangkat yang dipakai Cremer ialah gelembung kaca tipis yang diisi larutan, yang selanjutnya disatukan bersama larutan lain. Dari sinilah, kemudian tegangan listrik itu muncul.
Temuan Cremer menginspirasi Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz. Mereka mengembangkannya dan kemudian tercapai konklusi adanya fungsi logaritma yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut.
Akhirnya, temuan tersebut berkembang dari tahun ke tahun. Arnold Orville Beckman, seorang asisten profesor Kimia di California Institue of Technology, menemukan cara yang seksama dan tepat buat mengukur derajat keasaman. Percobaannya dilakukan pada jus lemon produksi California Fruit Growers Exchange, yang dikenal membawa merek Sunkist. Jus tersebut diukur dan didapatkan derajat keasamannya.
Temuan ini lantas membuat Beckman membawanya ke ranah komersial dan jadilah perusahaan Beckman Instruments Company, yang sekarang dikenal dengan Beckman Coulter.Tahun 1936, alat ini dirilis di Amerika Serikat. Sementara itu, di Denmark, alat pH meter dibuat oleh perusahaan Radiometer dan dijual pada tahun yang sama.
Alat pH meter mempunyai prinsip kerja mengukur derajat keasaman berdasarkan potensial elektro kimia yang muncul antara larutan dalam elektroda gelas dengan larutan di luar elektroda gelas yang tak diketahui. Lapisan tipis ada gelembung kaca bereaksi bersma ion hidrogen kecil namun aktif.
Selanjutnya, potential of hydrogen terlihat dari situ, yaitu elektroda gelas mengukur potensial elektrokimia yang keluar dari ion hidrogen. Elektroda pembanding juga disiapkan agar sirkuit elektrik menjadi lengkap. Yang diukur oleh pH meter ialah tegangan listriknya, bukan arusnya.


Cara Menggunakan pH meter


pH meter


Sebelum menggunakan alat pH meter, terlebih dahulu lakukan proses kalibrasi. Sesuaikan alat menggunakan baku pH (buffer pH), yaitu larutan dengan nilai keasaman yang sudah diketahui buat berbagai strata suhu.
Standar pH punya nilai yang cenderung kontinu atau tetap dan tak gampang berganti, sehingga menjadi larutan penyangga pH (buffer pH). Langkah-langkah buat melakukan kalibrasi dilakukan dengan cara berikut ini:
1.    Siapkan larutan buffer pH diangka pH 7 dan pH 4.
2.    Buka tutup plastik elektroda yang ada.
3.    Bersihkan elektroda memakai air De Ionisasi (DI) atau air tanpa ion, lalu keringkan memakai tisu bersih.
4.    Aktifkan tombol on/of pada pH meter.
5.    Elektroda yang sudah higienis dimasukkan ke dalam larutan buffer dengan pH 7
6.    Selanjutya, tekan tombil CAL dua kali yang dilanjutkan memutar elektroda. Tujuannya agar larutan buffer menjadi homogen.
7.    Layar display akan bergerak angka. Tunggulah hingga angka tersebut berhenti bergerak atau tak berubah angka lagi.
8.    Lanjutkan dengan menekal tom CAL sekali hingga tulisan CAL pada layar display tak berkedip lagi.
9.    Setelah itu, keluarkan elektroda dari buffer pH 7 dan bersihkan air DI dan keringkan pakai tisu.
10. Lanjutkan dengan memasukkan elektroda ke dalam larutan buffer yang punya pH 4.
11. Tekan tom CAL dua kali dan putar elektroda agar larutan menjadi homogen.
12. Angka pada display akan bergerak dan tunggu hingga angka diam
13. Teruskan dengan menekan CAL sekali lagi dan biarkan sampai display tulisan CAL berhenti berkedip.
14. Angkat elektroda dari larutan pH 4, bilas dengan air DI, lalu keringkan memakai tisu.
15. Setelah itu, Anda akan melihat sebelah bawah pH meter menunjuk angka 7 dan 4. Jika tampilannya seperti itu, maka proses kalibrasi sukses dengan buffer pH 7 dan pH 4
Ketika alat pH meter sudah dikalibrasi, maka sudah dapat digunakan buat mengukur derajat keasaman suatu larutan lain yang belum diketahui nilainya. Untuk mengukurnya, dapat dijelaskan dengan langkah-langkah berikut ini:
1.    Sediakan larutan yang akan dicari derajat keasamannya.
2.    Sebelum diukur, pastikan suhu larutan itu sama dengan suhu larutan yang dikalibrasi sebelumnya. Misalnya jika kalibrasi dilakukan dengan suhu larutan 21 derajat celcius, maka demikian pula pengukuran memakai larutan dengan suhu yang sama.
3.    Buka epilog elektroda, bersihkan dengan air DI, lalu keringkan elektroda memakai tisu.
4.    Hidupkan pH meter dan masukkan elektroda ke larutan sampel yang diukur. Lalu, putar elektroda agar larutan menjadi homogen.
5.    Teruskan dengan menekan tombol MEAS buat mengukur. Sementara itu, pada display muncul tulisan HOLD yang berkedip. Tunggu saja sampai tulisan berhenti berkedip.
6.    Setelah itu, angka pH akan muncul di layar. Pengukuran selesai dan pH meter dapat dimatikan.
Begitulah sekilas tentang alat ini. Perangkat pH meter bermanfaat buat mengetahui derajat keasaman zat yang akan berguna saat diperuntukan buat memperbaiki kualitas hayati manusia.

Sumber: http://www.binasyifa.com/519/61/26/cara-menggunakan-ph-meter.htm
Penyusun:
1. Fahrizal Haris A.N. (11150161000003)
2. Rexy Ismail Adha (11150161000011)
3. Afrizal Purwadi (11150161000022)

Pendidikan Biologi 1 A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar